Seiring dengan perkembangan zaman, bicara tentang kuliner sudah tidak asing lagi. Di Indonesia tentunya, jangan pernah bingung tidak kebagian tempat makan. Dimanapun kita bisa menjumpai itu, mulai dari low price sampai high price, so many option if you wanna eat. Dan di zaman sekarang, rumah makan tidak hanya sekedar untuk makan dan pulang, tapi sudah dijadikan tempat asik buat nongkrong. Karena itu remaja lebih memilih tempat-tempat yang bukan hanya sekedar untuk makan tetapi bisa menikmati suasana sekitar ataupun berkumpul bersama kerabat.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz3FbLWw3PFjSoCP2LNnYLVEYKG8kWcI3mPYoC5wshkQWjIkyx-0n3D5XL4pAllLMWBFRk8T2ywyaBtau19-5gdAqPqNymhdcvVxuHMdLj7kQtpQYrvCHieDfjYI4FwU5ziHIlIEBGs-0z/s1600/gaya-hidup2.jpg)
Kuliner memang bukan lagi suatu cara untuk mempertahankan hidup, melainkan sudah merupakan suatu tatanan dan gaya hidup. Kita berlomba-lomba menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama di tempat bergengsi, menikmati secangkir kopi seharga Rp. 35.000. Itu harga yang harus kita bayar untuk menikmati gaya hidup yang bergengsi. Dan menghabiskan ratusan ribu per porsi untuk kelas yang lebih tinggi di hotel berbintang demi gengsi, dengan menu yang eksotik, yang kita sendiri tidak tahu apa bahan dan cara pembuatannya.
Bagi sebagian orang, berwisata tak hanya jalan-jalan ataupun berfoto. Tetapi menjadi hal wajib untuk berburu kuliner khas daerah yang didatangi. Maka tidak heran bahwa saat ini jelajah kuliner bukan hanya menjadi kebutuhan pokok, namun juga jadi bagian lifestyle.